Penyimpangan Pemerintah Terhadap Pancasila
Kegagalan (Penyimpangan)
Orde Lama, Orde Baru dan Masa Reformasi
Orde lama merupakan konsep yang biasa dipergunakan untuk menyebut suatu
periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan terhadap
Pancasila dan UUD 1945. Kegagalan konstituante dalam merumuskan undang-undang
dasar baru dan ketidakmampuan menembus jalan buntu untuk kembali ke UUD 1945, mendorong
Presiden Soekarno mengeluarkan “Dekrit Presiden” pada tanggal 5 Juli. Tindak
lanjut dari dekrit presiden tersebut adalah pembentukan kabinet baru yang
diberi nama Kabinet Karya. Dalam prakteknya (atau masa Orde Lama), lembaga-lembaga
Negara yang ada belum dibentuk berdasarkan UUD 1945 sehingga sifatnya masih
sementara.
Kegagalan ( Penyimpangan ) Orde Lama dan Orde Baru
Dalam masa ini, Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan pemegang
kekuasaan legislatif (bersama – sama dengan DPRGR) telah menggunakan
kekuasaannya dengan tidak semestinya. Penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD
1945 terus berlangsung. Ketetapan MPRS
No. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan presiden seumur hidup jelas bertentangan
dengan UUD 1945. Periode pemerintahan antara tahun 1959-1965 ditandai oleh
berbagai penyelewengan wewenang dan penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD
1945 sehingga disebut sebagai masa orde lama. Hampir semua kebijaksanaan yang
dikeluarkan pemerintah sangat menguntungkan PKI. Inilah Penyimpangan Orde Lama,
Orde Baru dan Reformasi.
Kegagalan (Penyimpangan) Sistem Pemerintahan Orde Lama
· MPRS mengangkat ir.Soekarno sebagai presiden
seumur hidup
· Penyimpangan ideologis, konsepsi Pancasila
berubah menjadi NASAKOM (nasionalis, agama, komunis)
· Kaburnya politik luar negeri yang bebas aktif
menjadi "politik poros-porosan" (mengakibatkan indonesia keluar dari
PBB)
· DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan presiden
· Hak budget DPR tidak berjalan lagi setelah tahun
1960
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi
total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan
dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan
antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Kegagalan (Penyimpangan) Sistem Pemerintahan Orde Baru
· Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
· Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan
timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan
karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
·Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah
daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
· Kecemburuan antara penduduk setempat dengan
para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya
· Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan
pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
· Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi
(terutama masyarakat Tionghoa)
· Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
· Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh
banyak koran dan majalah yang dibredel
· Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,
antara lain dengan program “Penembakan Misterius"
· Tidak ada rencana suksesi (penurunan
kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
· Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang
terjangkit penyakit Asal Bapak Senang
Kegagalan (Penyimpangan) pada masa Reformasi
· Belum terlaksananya kebijakan pemerintahan
Habibie karena pembuatan perudang-undangan menunjukkan secara tergesa-gesa,
sekalipun perekonomian menunjukkan perbaikan dibandingkan saat jatuhnya
Presiden Soeharto.
· Kasus pembubaran Departemen Sosial dan
Departemen Penerangan pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid, menciptakan
persoalan baru bagi rakyat banyak karena tidak dipikirkan penggantinya.
· Ada perseteruan antara DPR dan Presiden
Abdurachman Wahid yang berlanjut dengan Memorandum I dan II berkaitan dengan
kasus “Brunei Gate” dan “Bulog Gate”, kemudian MPR memberhentikan presiden
karena dianggap melanggar haluan negara.
· Baik pada masa pemerintahan Abdurachman Wahid
maupun Megawati, belum terselesaikan masalah konflik Aceh, Maluku, Papua,
Kalimantan Tengah dan ancaman disintegrasi lainnya.
· Belum maksimalnya penyelesaian masalah
pemberantasan KKN, kasus-kasus pelanggaran HAM, terorisme, reformasi birokrasi,
pengangguran, pemulihan investasi, kredibilitas aparatur negara, utang
domestik, kesehatan dan pendidikan serta kerukunan beragama.
Kesimpulan:
Penyimpangan terhadap Pancasila
banyak dilakukan oleh pemerintah sejak jaman orde lama hingga jaman reformasi. Diantaranya
korupsi, kolusi, nepotisme. Serta tidak adanya kebebasan berpendapat pada masa
itu dan juga banyak dilakukannya pelanggaran HAM.
Meskipun Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total"
atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama, pada
prakteknya tetap saja terjadi penyimpangan terhadap Pancasila. Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit
penyakit Asal Bapak Senang, merupakan kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif
negara pasti hancur.
Dikarenakan
Belum maksimalnya penyelesaian masalah
pemberantasan KKN, kasus-kasus pelanggaran HAM, terorisme, reformasi birokrasi,
pengangguran, pemulihan investasi, kredibilitas aparatur negara, utang
domestik, kesehatan dan pendidikan serta kerukunan beragama, hal ini juga
menyebabkan bertambahnya kesenjangan
sosial.
sumber: http://www.zetroblog.com/2014/08/kegagalan.penyimpangan.ordelama.ordebaru.reformasi.html
Comments
Post a Comment